Beban Sriwijaya FC Rp 31 Miliar, Keluh Kesah Hendri Zainuddin

Sumsel24.com - Dituntut mundur dari jabatan Presiden Sriwijaya FC oleh Singa Mania, Hendri Zainuddin ceritakan keluh kesah ketika mengambil alih klub kebanggan Sumatera Selatan dari pengurus sebelumnya.

Presiden Sriwijaya FC ini mengunggah cerita di sosial medianya.

"Saya terlibat dalam pengelolaan Sriwijaya FC, diambilalih dari pengelola sebelumnya, saat kondisi prestasi terpuruk turun kasta ke liga 2 dan juga meninggalkan permasalahan finansial," kata Hendri Zainuddin.

Baca Juga: Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin Sebut Kompetisi 2022 Masih kabur

Presiden Sriwijaya FC ini juga merinci beban financial yang dipikul saat itu dengan total RP 31 Miliar.

"Faktanya, kita ngambil alih pengelolaan tim tahun 2018 dari liga 2 yang terpuruk dengan total hutang Rp28 miliar, tunggakan gaji pemain waktu itu Rp3 miliar," kata Hendri Zainuddin.

"Total beban kita waktu itu, 31 Miliar. Jadi jelas, kita mengambil alih Sriwijaya FC, dari keterpurukan degradasi dan persoalan keuangan," sambung Hendri zainuddin.

Baca Juga: Kelompok Suporter Sriwijaya Mania Minta Gubernur Sumsel Evaluasi Kinerja Manajemen Sriwijaya FC

Lebih lanjut diungkapkannya, kondisi keuangan klub Sriwijaya FC pada tahun 2020 dan 2021 sangat sulit.

"Bayangkan saja, kita defisit hingga Rp 6 miliar pada tahun 2020. Penyebabnya jelas, karena kompetisi dihentikan karena covid. Sehingga para sponsor batal menggelontorkan dananya," kata Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin.

Menurut Hendri Zainuddin pihaknya telah berusaha keras, tapi belum berhasil untuk kembali ke liga 1.

Baca Juga: Singa Mania Minta Presiden SFC Hendri Zainuddin Mundur Juga Harapkan Herman Deru Peduli Terhadap Sriwijaya FC

"Apabila Sriwijaya FC terdegradasi ke liga 3, maka kita semua setuju dicap gagal," tegas Presiden SFC Hendri Zainuddin.

Sebelumnya diberitakan bahwa Singa Mania meminta agar Presiden SFC Hendri Zainuddin mundur dari Sriwijaya FC tersebut tertuang dalam surat terbuka.

Singa Mania meminta Hendri Zainuddin mundur dari jabatannya sebagai Presiden SFC lantaran dinilai gagal membawa Sriwijaya FC ke dari liga 2 ke liga 1.