Sumsel24.com - Stok minyak goreng di Sumsel diklaim tercukupi setiap bulannya, ini setelah penambahan kuota distribusi yang berlipat ganda.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali mengatakan kuota minyak goreng curah dinaikkan dari 7.300 ton per bulan menjadi 14.600 ton per bulan, Ia mengatakan, penambahan itu dilakukan berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat.
"Kami sudah melaksanakan sesuai instruksi pemerintah pusat, kondisi konsumsi minyak goreng curah saat ini mencapai 40 persen," katanya.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Kapan Larangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut
Menurut Ahmad, ada tiga produsen yang ditugaskan untuk memenuhi kuota tersebut.
Mereka adalah PT Tunas Baru Lampung 3.200 ton, PT Indokarya Internusa (II) 3.400 ton, dan PT Sinar Alam Permai 8.000 ton.
Produsen mulai mendistribusikan minyak goreng curah dengan realisasi Tunas Baru 6,04 persen, Indokarya 5,97 persen, dan Sinar Alam 3,71 persen sejak Senin 9 Mei 2022 ke setiap kabupaten/kota.
Baca Juga: Jokowi: Ironis Indonesia Produsen Kelapa Sawit Terbesar Dunia Tapi Minyak Goreng Susah
Ahmad mengaku kuota minyak goreng curah cukup untuk masyarakat di Sumsel. Berdasarkan data sistem informasi Simirah, kebutuhan mencapai 7.247 ton per bulan.
“Kami berharap Mei 80 persen ini bisa tersalurkan, sudah melebihi kebutuhan masyarakat Sumsel,” ujarnya.
Artikel Terkait
Sponsor Persis Solo Terjerat Kasus Mafia Minyak Goreng, Nitizen: Ya Ndak Tau Kok Tanya Saya
Akhirnya, Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Presiden Joko Widodo Larang Ekspor Minyak Goreng Mulai 28 April 2022
Masalah Minyak Goreng Ini Kata Prof. Rhenald Kasali
Fauzi Amro Sebut Anjloknya Harga Sawit Karena Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng