Sistem Pelayanan Rehabilitasi Medik RSMH Dituding Buruk, Pasien Antre Pukul 2 Dini Hari

Sumsel24.com - Beredar di media sosial tudingan buruk terhadap pelayanan antre di Poli Rehabilitasi Medik, RSMH Palembang.

Diketahui, tudingan itu menyebut jika pasien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli tersebut harus antre sejak dini hari.

Dilihat pada Jumat 20 Januari 2023 dari foto yang beredar itu pasien atau keluarga pasien yang hendak mengantre meletakkan suatu benda seperti tas, botol, helm, batu bata dan lainnya sejak dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca Juga: Buron Lima Bulan, Pria Penyebar Video Mesum dengan Pacar di Muba Ditangkap

Dalam narasi yang beredar, disebut hal itu dilakukan sebagai tanda bahwa benda yang dilentakkan paling depan di lokasi tersebut yang nantinya lebih dulu mendapatkan nomor antrean, setelah antrean di Poli tersebut dibuka pihak rumah sakit di pagi harinya.

Seorang keluarga pasien yang hendak mendapatkan pelayanan terapi tumbuh anak mengatakan dirinya kecewa harus mengantre di sana sejak pukul 02.00 WIB.

"Di rumah sakit umum poli rehab medik, zaman lah (sudah) canggih, tapi antrean model seperti ini. Sudah dari pukul 2 subuh (dini hari) antre biar dapat kebagian terapi tumbuh anak," ujarnya keluarga pasien tersebut.

Baca Juga: Viral Video Pencurian Kotak Amal di Masjid Palembang, Sudah Empat kali

Keluarga pasien rela mengantre sejak dini hari, katanya, karena pelayanan khusus terapi tumbuh anak hanya dibatasi 24 pasien saja setiap harinya.

"Mana pasien terapinya cuma dibatasi 24 pasien, kasihan orang sudah jauh datang ke RSMH tidak kebagian layanan terapi," katanya.

Terkait kejadian itu, ia berharap pihak RSMH segera melakukan evaluasi atas pelayanannya, agar pasien yang mau berobat bisa mendapatkan pelayanan sesuai yang diharapkan.

Baca Juga: 5 Tersangka Narkoba Jenis Sabu di Musi Rawas Digrebek

"Tolong pihak RSMH perbaiki sistem pelayanan rehabilitas mediknya, biar lebih mudah dan nyaman, dan semua yang datang bisa dilayani," tutupnya.

Pihak RSMH sendiri tidak membantah adanya kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/1) kemarin. Sejumlah pasien atau keluarga pasien di kejadian tersebut juga sudah diberikan edukasi agar dapat mengantre sesuai jam yang sudah ditentukan.