Sumsel24.com - Seorang ibu di Pennsylvania, Amerika Serikat menggugat TikTok dan perusahaan induknya ByteDance karena diduga mempromosikan konten yang menyebabkan kematian putrinya.
Dalam gugatannya, Tawainna Anderson mengatakan putrinya yang berusia 10 tahun, Nylah, meninggal tahun lalu setelah mencoba 'Blackout Challenge' yang muncul di TikTok.
Tantangan tersebut mendorong pengguna untuk merekam diri mereka menahan napas atau mencekik diri mereka sendiri hingga pingsan.
Baca Juga: Restorative Justice, Hukum Tajam ke Atas Humanis ke Bawah
Anderson mengatakan dia menemukan putrinya tidak sadarkan diri pada 7 Desember 2021 dan membawanya ke rumah sakit. Namun lima hari kemudian Nylah meninggal.
Dokumen pengadilan mengklaim bahwa Nylah melihat video challenge di halaman 'For You' setelah direkomendasikan oleh algoritme Tiktok yang menganggap konten tersebut menarik untuk ditonton Nylah.
"Sudah waktunya tantangan berbahaya ini berakhir. Ini harus berubah, ini harus dihentikan karena saya tidak ingin orang tua lain mengalami apa yang saya alami," kata Anderson dalam konferensi pers, seperti dikutip Gizmodo, Minggu 15 Mei 2022.
Baca Juga: Pelaku Penculik di Jakarta Selatan dan Bogor Berhasil Diringkus Polisi
Sebelum kasus Nyalah, Blackout Challenge sebelumnya telah memakan beberapa korban yang masih anak-anak.
Seorang gadis 10 tahun di Italia meninggal setelah mencoba tantangan ini pada Januari 2021, dan seorang anak laki-laki di Colorado, AS meninggal pada April 2021 setelah mengikuti tantangan ini.
Artikel Terkait
Posting Meme Anies Pakai Baju Adat Suku Dani, Ruhut Sitompul Dipolisikan
Video Viral Truk LPG Begal Di Jakarta Utara, Kernet Berlumuran Darah di Jalan Raya
Ruhut Sitompul Dipolisikan Usai Posting Meme Anies Baswedan Berpakaian Adat Papua
Pria Pembunuh Ibu Muda di Bandung Gantung Diri