Sumsel24.com - Pada hari Jumat, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina. Namun, pemerintah China memperkuat kekebalan hukum Putin sebagai seorang kepala negara dan menegaskan bahwa ICC harus menghormati yurisdiksi berdasarkan hukum internasional.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menekankan bahwa konflik Ukraina hanya dapat diselesaikan melalui dialog dan negosiasi, bukan dengan praktik "standar ganda" dan politisasi. China juga meminta ICC untuk mempertahankan sikap objektif dan tidak memihak dalam memutuskan perkara.
Seperti Rusia dan Amerika Serikat (AS), China tidak menjadi penandatangan Statuta Roma, perjanjian PBB yang mengatur ICC. Oleh karena itu, China tidak diwajibkan untuk mengikuti keputusan ICC.
Baca Juga: Pemusnahan Barang Bukti di Kejari Linggau, Kasus Narkotika Masih Tertinggi di Wilayah Ini
Surat perintah penangkapan tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia, sebuah perjalanan resmi yang dianggap penting oleh kedua negara.
Xi Jinping mendarat di Moskow pada hari Senin, di mana ia mengadakan pertemuan dengan Putin dan menandatangani kesepakatan sebelum kembali ke Beijing pada hari Rabu.
Wang menyatakan bahwa China dan Rusia akan mempraktikkan multilateralisme sejati dan mempromosikan demokrasi dalam hubungan internasional, membangun dunia multipolar, meningkatkan tata kelola global, dan berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan dunia.
Meskipun ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin, keputusan ini tidak memiliki dampak langsung terhadap dirinya karena ia memiliki kekebalan hukum sebagai seorang kepala negara.
Namun, keputusan ini dapat mempengaruhi hubungan antara Rusia dengan negara-negara Barat yang menjadi penandatangan Statuta Roma.***
Artikel Terkait
Memanas, Rusia Serang Ukraina, Presiden Putin: Negara Lain Jangan Ikut Campur
Ukraina Semakin Menegangkan , China Mengevakuasi 6000 Warganya
Volodymyr Zelenskyy Nuklir Valdimir Putin: Hanya Gertakan Saja
Tesla Malah Pilih Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Baru di China Dibanding Indonesia
Pesawat China Menuju Tibet Terbakar Setelah Keluar dari Landasan Pacu