Sumsel24.com - PT Bukit Asam Tbk berkomitmen penuh terhadap pengembangan dan implementasi proyek hilirisasi batubara menjadi dymethi/ether (DME). Proyek yang digarap bersama PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals, Inc ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar gas cair (LPG).
Salah satu komitmen tersebut ditandai dengan groundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin 24 januaru 2022.
Dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, proyek yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Perpres 109 Tahun 2020 ini resmi dimulai.
Baca Juga: Pemerintah Bangun Proyek Hilirisasi Batubara di Tanjung Enim, Gantikan LPG Dengan DME
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal smail, mengatakan peletakan batu pertama merupakan momen bersejarah dalam pengembangan kerjasama proyek.
“Kami berharap acara ini menjadi ilustrasi yang baik dari sisi komitmen dan kesiapan Bukit Asam. Kami juga mengharapkan dukungan Presiden dan kementerian dan lembaga terkait demi kelancaran proyek hilirisasi ini,” kata Arsal smail.
Arsal menambahkan, proyek hilirisasi batu bara menjadi DME sejalan dengan transformasi Bukit Asam dan fokus mengembangkan industri hilir untuk memberikan nilai tambah yang optimal bagi batu bara.
Baca Juga: Menteri Penanaman Modal/Kepala BKPM Targetkan Akhir Januari 2022 Ground breaking Proyek DME
Artikel Terkait
Kenapa Pemerintah Melarang Ekspor Batubara, Padahal Akan Mengurangi Penerimaan Devisa hasil ekspor ?
PLN Dinilai Tidak Punya Rencana Kerja Terkait Kelangkaan Batubara
Herman Deru Ingin Ganti Mobil Dinas Sumsel Dengan Kendaraan Listrik
Presiden Joko Widodo Ancam Proyek Hilirisasi Batu Bara Harus Selesai 30 Bulan
Mak Unah yang Tinggal di Rumah Reyot Bakal Dapat Rumah Baru dari Presiden Jokowi