Sumsel24.com - Di tengah fenomena perubahan iklim dan pemanasan global yang sedang terjadi saat ini, upaya pengendalian emisi gas rumah kaca sangat mendesak untuk dipercepat menuju tahun 2023-2040 sebagai tahun kritis perubahan iklim.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Dr. Emil Salim, Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia 1978 - 1993 dalam acara Becoming Industry Champion by Implementing Green & Sustainable Business. Hal inilah yang membuat dunia usaha perlu berperan aktif dalam pengendalian Emisi Net Zero di tengah perubahan iklim.
“Dalam perkembangan dunia saat ini, berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change, sasaran pengendalian suhu agar tidak lebih dari 1,5 derajat celcius (dari hasil Pertemuan Paris 2015) sulit tercapai karena peningkatan suhu tersebut kini telah terjadi. Hal inilah yang membuat target Net Zero Emission menjadi bergeser dari 2050 ke 2040,” ujar Prof Dr Elim Salim membahas perubahan iklim.
Baca Juga: Capai Target Program JBP, PKT Beri Reward kepada Distributor dan Kios Wilayah Kaltim Kaltara
Ia menambahkan, upaya pengendalian gas rumah kaca dan karbon dioksida (CO2) perlu dipercepat. Menurutnya, penting bagi dunia usaha untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan percepatan target Net Zero Emission. “Oleh karena itu, sudah saatnya kita menyelamatkan dunia dari ancaman perubahan iklim,” ujarnya.
Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memiliki komitmen yang kuat untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 30% pada tahun 2030.
Dalam praktiknya, PKT terus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga sepertiga setiap dekade. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2050 dapat tercapai bebas emisi karbon. Upaya ini semakin diupayakan melalui pendekatan geologi atau biologi untuk dapat menyerap CO2.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan dalam menyusun rencana pengembangan perusahaan atau yang dikenal dengan PKT Growth Strategy, konsep ESG merupakan bagian yang tidak terpisahkan agar kita dapat tumbuh di masa mendatang.
“Kami memiliki visi menjadi perusahaan kelas dunia di sektor agribisnis dan petrokimia. Untuk mencapai hal ini, kami telah mengadopsi tiga strategi, termasuk keunggulan rantai pasokan, keunggulan diversifikasi, dan keunggulan ekspansi geografis. Praktik-praktik tersebut tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi jejak karbon, tetapi dapat memberikan dampak keberlanjutan yang positif dan multiplier effect bagi perusahaan, masyarakat sekitar, dan negara,” jelasnya.
Dalam praktiknya, PKT selalu melakukan inisiatif hijau melalui pemanfaatan panel surya untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, salah satunya adalah Smart Bioball.
Artikel Terkait
Konsisten Terapkan Komitmen GCG, PKT Dapat Skor 95,44 Raih Predikat Sangat Baik
PKT Tunaikan Zakat secara Professional dan Transparan, Himpun Dana Zakat Hingga 9,4 Miliar
Konsisten Terapkan Prinsip ESG dalam CSR, PKT Berhasil Ajak Masyarakat Binaan Wujudkan Mandiri Ekonomi
Cerita Asma, Sosok Kartini Mitra Binaan PKT yang Sukses Kembangkan Tanaman Obat Raup Omset Ratusan Juta
PKT Gandeng Kejati Kaltim Gelar Sosialisasi untuk Cegah Penyelewengan Pupuk Subsidi