Makna Idul Adha, Suri Teladan Kisah Nabi Ibrahim as

Sumsel24.com - Hari raya Idul Adha kita kenal juga dengan nama Hari Raya Haji dan Idul Qurban kita peringati setiap tanggal 10 Dzulhijjah kalendaer Hijriah.

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan sebutan tersebut untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Selain Hari Raya Haji, Idul Adha dimaknai sebagai “Idul Qurban” pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dengan berkurban.

Baca Juga: Makna Idul Adha, Teladan Kepatuhaan Nabi Ibrahim AS dan Keluarga kepada Allah SWT

Pada hari Idul Adha kaum muslimin dari seluruh dunia menunaikan ibadah haji, melaksanakan wukuf di Arafah dan dibelahan dunia lain kaum muslimin melaksanakan kurban dengan menyembelih hewan kaki empat sesuai rukun syarat kurban.

Saat menunaikan ibadah haji jamaah memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit atau di sebut pakaian ihram yangmelambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan.

Meski berbeda bangsa antara mereka namun semuanya merasa sederajat, sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

Baca Juga: Kasus Pengadaan Meja dan Kursi Dinas Pendidikan Musi Rawas Terus Diproses Kejari Lubklinggau

Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol kepatuhan ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Jika melihat sejarah perayaan Idul Adha ini, sepatutnya kita melihat kisah teladan Nabi Ibrahim AS, ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya, Siti Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu.