Mengenang Almarhum Azyumardi Azra Cendikiawan Muslim WNI Pertama yang Mendapat Gelar Sir dari Ratu Inggris

- Minggu, 18 September 2022 | 15:27 WIB
Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.Phil, MA, CBE, Ketua Dewan Pers, cendikiawan muslim dan orang petama yang mendapat gelar Sir dari Ratu Inggris (kemenag.go.id)
Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.Phil, MA, CBE, Ketua Dewan Pers, cendikiawan muslim dan orang petama yang mendapat gelar Sir dari Ratu Inggris (kemenag.go.id)

Sumsel24.com - Ketua Dewan Pers Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil, MA, CBE, meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit di Selangor, Malaysia, 18 September 2022).

Kabar duka disampaikan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Dewan Pers, Ninik rahayu sekaligus memohon doa dan meminta agar memaafkan Azyumardi Azra.

Prof Dr Azyumardi Azra seorang cendikiawan muslim warga negara Indonesia (WNI)  pertama yang memperoleh gelar Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Ratu Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir'.

Bangsa Indonesia sangat kehilangan atas meninggalnya Prof. Dr. Azyumardi Azra, Almarhum seorang cendikiawan muslim yang menolak banyak tawaran negeri asing dan lebih memilih mengabdi di Indonesia dengan segala konsekwensinya.

Baca Juga: Dinar Candy Disawer Rp 100 Juta, Netizen Ingatkan Hati Hati Pencucian uang

Saat menjabat Ketua Dewan Pers, Gagasan dan pemikiran Azyumardi Azra tentang dunia pendidikan islam banyak tersebar dimana-mana.

Azyumardi Azra salah satu Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan pemikirannya rakyat Indonesia harus bersyukur memiliki Pancasila yang kemudian menjadi penyelamat dari kehancuran.

Pernyataan ini disampaikan Azyumardi berkaca sebagaimana yang dialami oleh negara-negara muslim di Timur Tengah yang lulu lantak karena perebutan kekuasaan.

Dalam berbagai kesempatan sebagai Ketua Dewan Pers, ia menegaskan untuk media media harus menjaga keutuhan dan kesatuan sosial. Karena itu pers harus menghindari isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Dorong Dekarbonisasi Berbasis CSV dengan Menggagas Program D'Komposer

“Pers jangan ikut membuat kegaduhan terlebih lagi menjelang Pemilu 2024 nanti. Pers sebaiknya menghadirkan narasi-narasi yang tidak memecah-belah. Pilih diksi yang menyejukkan,” ujarnya saat berbicara di Rapimnas SMSI di Mabes TNI AD 21 Juli 2022.

Prof Azyumardi pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).

Prof Azyumardi Azra lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada 4 Maret 1955 ia memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Halaman:

Editor: M Fathony

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X